Address
Jl. Sanjaya, Dusun III, Jarum, Kec. Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah 57462
Phone

Industri Mebel di Klaten Kembali Bergairah


Kondisi usaha mebel di Kabupaten Klaten paska pandemi hingga sekarang masih menurun. Asmindo Klaten bertekad akan menjadi motor penggerak untuk menggairahkan kembali usaha permebelan tersebut.

Hal itu dikemukakan Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Klaten, Sardi, usai dilantik untuk masa bakti 2022 – 2027, di aula Kantor Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan, Selasa (28/02/2023).

Menurut Sardi, saat ini yang bekembang adalah sektor-sektor industri kecil. Pelarian dari mebel ekspor, rata-rata ke IKM, yang sekarang yang sedang booming adalah industri pembuatan gerobag kucing atau angkringan.

“Itu baru ngetren tapi harganya bawah sekali. Teman-teman kita yang nganggur larinya ke gerobag kucing. Ada penyelamat mebel-mebel modern, mix antara kayu dan Hpl. Ini agak mengangkat teman-teman pengusaha mebel, dan sektornya menengah. Ada pergerakan sedikit, tapi di pasar lokal,” kata Sardi.

Sardi menjelaskan, anggota Asmindo Klaten sekitar 150 pengusaha, namun jumlah pengusaha mebel di Klaten cukup banyak dan tersebar di beberapa sentra.

“Sentra Serenan terdapat sekitar 200 hingga 300 pengusaha, ada lagi sentra di Trucuk, Ngawen dan sentra lainya. Saat ini arah pasar memang ke pasar lokal, karena banyak konsumen kita yang memakai mebel impor. Nah pasar itu harus kita ambil sendiri dengan menawarkan mebel berkualitas bagus,” jelas Sardi pula.

Asmindo menerapkan dua cara pemasaran baik online maupun offline, untuk menjaring konsumen dari berbagi level. “Kalau pembeli offline ini nilainya tinggi, pasti datang langsung. Kalau yang online, mungkin dengan nilai-nilai tertentu saja,” tambah Sardi.

Ketua Umum Asmindo, Dedy Rochimat mengemukakan, dalam lima tahun terakhir dari 2017 – 2021, ekspor mebel Indonesia terus meningkat. Yakni dari 1,6 miliar dollar menjadi 2,7 miliar dollar lebih. Hal tersebut merupakan perkembangna yang luar biasa. “Kalau urutan ekspor kita masih nomor 5, kita kalah dengan Vietnam,” kata Dedy Rochimat.

Dijelaskan Dedy Rochimat, pengusaha mebel harus bisa bersaing di pasar global maupun lokal. Yakni dengan menciptakan produk yang berkualitas dan terpakai. Industri permebelan Indonesia akan maju, karena memiliki banyak kelebihan, dari bahan baku kayu, maupun sumber daya manusianya. (Sit)

sumber: https://www.krjogja.com/klaten/1242455985/industri-mebel-di-klaten-kembali-bergairah